Seminggu pelaksanaan Gebyar Diskon Pajak Kendaraan Bermotor di Provinsi NTB, sejak tanggal 1 hingga 7 Juli 2025, total Penerimaan Pajak Kendaraan bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor telah mencapai 14,52 Miliar Rupiah lebih, dengan jumlah objek kendaraan mencapai 27.114 unit. Jika dibanding periode yang sama di Bulan Juni tahun 2025 terjadi peningkatan sebesar 39,62 persen.

Hal ini tidak lepas dari animo masyarakat untuk bisa memanfaatkan apresiasi dan bebagai diskon keringanan yang diberikan. Termasuk berbagai kegiatan sosialisasi yang dilakukan oleh seluruh jajaran Bappenda Provinsi NTB kepada masyarakat serta penambahan jam layanan hingga malam.

"Teman-teman di lapangan telah melakukan sosialisasi diberbagai tempat dan titik keramaian agar masyarakat NTB bisa teredukasi dan memanfaatkan bebagai diskon pajak yang diberikan," sebut Plt. Kepala Bappenda Provinsi NTB, Drs. H. Fathurahman, M.Si.

Menurutnya, progres penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) sejak mulai berlakunya Gebyar Diskon PKB pada tanggal 1 Juli lalu sudah on the track. Hal ini tergambar dari beberapa potensi kendaraan yang disasar, diantaranya seperti kendaraan TMDU lebih dari 5 tahun sebanyak 408 objek sudah terbayar. TMDU dibawah 5 tahun sebanyak 4.176 objek dan mutasi masuk ke NTB sebanyak 209 objek. Demikian juga pemberian apresiasi berupa potongan 25 persen bagi wajib pajak yang taat selama 4 tahun berturut-turut juga sebanyak 4.715 objek.

Edwin, yang merupakan salah satu wajib pajak mengaku senang terhadap adanya diskon pajak kendaraan ini. Ia mengaku baru kali ini mendapatkan potongan pajak kendaraan yang cukup besar.

"Alhamdulillah, setiap tahun saya tetap bayar pajak, baru kali ini ada potongan yang cukup besar. Ada rasanya diapresiasi oleh pemerintah," sebutnya.

Sementara itu, Fitri yang sedang mengurus mutasi kendaraan di Samsat Mataram, mengaku menunggu momen seperti ini. Selama ini, ia mengaku menggunakan kendaraan dengan plat luar NTB.

"Cukup banyak pertimbangan untuk pindah ke (plat) DR, salah satunya karena biaya yang cukup banyak. Tapi karena ada program bebas pajak ini akhirnya urus ke DR. Lumayan buat kurangi biaya," ujarnya sambil tersenyum.